Sejarah Perkembangan Kota dan Perencanaan Kota#1

Pentingnya Aspek Historis Perkembangan Kota

Permukiman menjadi cikal bakal kota telah ada sejak berabad-abad lampau yang bertujuan memberikan perlindungan yang lebih kuat bagi sejumlah penduduk dari berbagai kelompok masyarakat, bagi mereka yang memiliki hubungan kekerabatan kelurga dan mengabadikan garis keturunan.

Pada awalnya permukiman merupakan tempat tinggal sementara yang ditempati selama lingkungan sekitarnya dapat menyediakan kebutuhan pangan (air dan bahan makanan). Sementara itu kemajuan di bidang teknologi pertanian dan peternakan memberikan kemungkinan tergesernya cara hidup mengembara (nomaden) oleh kehidupan yang menetap, sehingga akhirnya sistem masyarakat yang mapan terbentuk.

Perkembangan permukiman yang selanjutnya disebut kota menurut Lewis Numford (Gallion, 1986 dalam Iwan Kustiwan) merupakan perubahan dari gua ke perkampungan. Menurut Numford, meskipun perkampungan-perkampungan permanen baru dimulai sejak zaman neolitikum tetapi kebiasaan untuk berkumpul bersama-sama sudah dimulai periode lebih awal...

Tempat tinggal bersama dimaksud di atas menjadi sebuah perkampungan. Perkampungan itu merupakan hasil sampingan perkembangan pertanian di daerah-daerah yang persediaan airnya cukup dan bertanah subur. Banyak perkampungan awal tumbuh di pinggiran atau sekitar kini disebut Laut Tengah dan sungai-sungai Nil, Eufrat dan Tigris. Pendapat Numford bahwa daerah perkotaan yang kemudian terbentuk dan daerah desa pedalamannya (hinterland) merupakan bagian dari kesatuan jalinan yang amat penting bagi kelangsungan hidup manusia dan binatang yang pada gilirannya mendorong produksi pertanian (Gallion 1986, dalam Iwan Kustiwan).
Contoh kota-kota tertua sejak 7000 SM  yaituJericho dekat Sungai Jordan; 6500 SM Catal Huyuk di Turki; 6000 SM Euphrat dan Tigris; 3100 SM Ur di Sumeria; Memphis Mesir; sekitar 2400 SM Mohenjo Daro dan Harapa; 1650 SM Cheng-chou di Cina.

Perkembangan Perencanaan Perkotaan
Dalam konteks perkembangan permukiman yang menjadi cikal bakal kota maka pada tahapan inilah Perencanaan Kota berkembang. Menurut Catanese, evolusi kota-kota dan perencanaan perkotaan serta berbagai kecenderungan mutakhir dalam perencanaan kota jarang sekali terjadi bahwa suatu perencanaan kota dimulai sejak awal, perencanaan kota menghadapi kondisi fisik, ekonomi, sosial dan politik yang sudah membudaya sejak lama. Para perencana kota tidak perlu berkhayal tentang bagaimana memebangun kembali dengan cara membongkar bangunan yang sudah ada namun bagaimana harus memelihara apa yang baik tentang kota dengan berupaya merencanakan pertumbuhan dan perubahannya. Sehingga pengetahuan sejarah perkembangan kota begitu amat penting.

bahan bacaan:
Kustiwan, Iwan. 2010. Buku Materi Pokok Perencanaan Kota, Universitas Terbuka, Jakarta
Previous
Next Post »

Tulisan ini adalah sebagai bahan tutorial Mahasiswa Universitas Terbuka. Terbuka bagi pembaca khususnya mahasiswa untuk memberikan kritik dan saran terutama tentang teknik penulisan.

EmoticonEmoticon