Fred W. Riggs |
Ciri-ciri hubungan umum antara struktur
dan fungsi akan membantu mengenali perbedaan penting antara sistem
administratif tradisional, transisi dan modern. Berdasarkan fungsi-fungsi yang
dilakukan, struktur beragam adanya. Dengan pengertian ini, keluarga, terutama
keluarga besar masyarakat tradisional, boleh jadi melaksanakan beberapa fungsi
yang sangat luas, tidak hanya berperan sebagai pelacak keturunan atau
reproduksi biologis, tetapi juga dalam fungsi pendidikan, politik, ekonomi,
sosial dan keagamaan. Sebaliknya suatu biro statistik tenaga kerja memiliki
fungsi yang jauh lebih terbatas dan eksklusif, seperti mengumpulkan serta
mengkomunikasikan jumlah pengangguran dan tingkat upah.
Apabila satu struktur melaksanakan
sejumlah besar fungsi, maka struktur tersebut “tersebar secara fungsional” dan
disebut model memencar (diffracted); yang demikian merupakan
gambaran masyarakat modern. Bilamana satu struktur melaksanakan fungsi
terbatas, maka struktur tersebut “khusus secara fungsional”dan disebut model
memusat (fused); yang demikian merupakan gambaran masyarakat
tradisional. Sedangkan masyarakat prismatik (transisi) adalah antara kedua
masyarakat sebelumnya tradisional dan modern. Terminologi tersebut diambil dari
analisa cahaya dan fisika menunjuk pada proses di mana cahaya yang berwarna
putih dipencar oleh panjang garis gelombang ke dalam spektrum pelangi berwarna
banyak.
Sinar yang menyatu terdiri dari semua
frekuensi, seperti halnya dengan sinar berwarna putih; sedang sinar yang
membias memisahkan komponen frekuensi, seperti dalam spektrum. Oleh karena itu,
struktur komponen masyarakat “yang memusat” sangat menyebar; sedang dalam
masyarakat “diffracted” sangat terinci.
Model Prismatik
Dalam setiap masyarakat, proses
diferensiasi tidak terjadi secara tiba-tiba dan pada tingkat kecepatan yang
sama. Bagaimana sebenarnya pemencaran itu terjadi? Bayangkan sebuah prisma
melalui mana sinar yang menyatu berwarna putih melewati sebuah layar dan melahirkan
cahaya bias, sebagai sebuah spektrum pelangi. Warna-warna yang terpencar
walaupun berbeda-beda dapat ditangkap.
Riggs melandaskan teorinya itu atas
dasar tingkatan fungsionalisasi yang telah berkembang di dalam suatu
masyarakat. Di dalam fused society, fungsi- fungsi tersebut masih
terpusat dan sistem organisasinya belum berkembang, sedangkan di dalam diffracted
society fungsi-fungsi tersebut telah terpencar dan organisasinya telah
berkembang. Model prisma menunjukkan masa transisi dan berada di antaranya, dan
merupakan model dari birokrasi di banyak negara berkembang.
Riggs kemudian mempelajari lebih lanjut
hubungan antara tingkat diferensiasi dan tingkat kinerja dalam konteks
paradigma prismatic society-nya. Dengan teori-teorinya itu, sistem
yang maju atau diffracted adalah yang skala diferensiasi dan
kinerjanya tinggi, sedangkan sistem yang agak terdiferensiasi dan kinerjanya
rendah adalah prismatik, yaitu birokrasi umumnya di negara berkembang.
Model administrasi negara di dalam
masyarakat negara sedang berkembang yang berciri prismatik adalah “model
sala”. Karakteristik heterogenitas, formalisme dan overlapping mewujud
dalam model sala. Administrasi di masyarakat prismatik
itu ada dan memiliki prosedur tetapi tidak bekerja sebagaimana mestinya. Dalam
birokrasi sala demikian birokrasi modern rasional ala Weber berlangsung sama
dengan “birokrasi tradisional”. Ada struktur formal, tetapi fungsi-fungsi
administratif dilaksanakan berdasarkan hubungan-hubungan kekeluargaan ini
menimbulkan berbagai kelompok yang disebut prulal community dan
solidaritas di antara anggota kelompok. Norma-norma formal yang didesain
sebagai hukum dan pedoman perilaku dapat dikalahkan oleh norma-norma yang
mengikat hubungan kekeluargaan dalam kelompok-kelompok tersebut. Keadaan ini
menggiring ke arah penyatuan antara kepentingan birokrasi (negara) dengan
kepentingan pribadi. Akhirnya timbul berbagai ketidakadilan pelayanan dan
penyalahgunaan kekuasaan.
Negara-negara transisional dipengaruhi
oleh standar atau model-model eksternal, yaitu suatu struktur organisasi formal
dengan fungsi administrasi manifes ketimbang melembagakan tingkah laku yang
sesuai. Oleh karena itu, dalam masyarakat transisional ternyata banyak struktur
administrasi hanya bersifat formal di permukaannya saja, sedang kegiatan
administrasi yang efektif hanya merupakan fungsi laten dari lembaga yang telah
ada sebelumnya dan lebih kabur.
Jika terdapat pengklasifikasian semua
individu, atau sifat dalam suatu masyarakat tertentu ke dalam suatu skala yang
memanjang antara kutub yang memencar dan memusat, maka dapat dibuat tipe baku
suatu “kurva distribusi frekuensi”. Hal ini kemuadian akan menemukan tingkat
konsentrasi yang sangat tinggi di sekitar butir yang dekat dengan kutub memusat
dan memencar itu masing-masing untuk masyarakat pertanian dan industri.
Sebaliknya, kurva distribusi masyarakat
transisi akan menunjukkan jajaran variasi yang luas antara masyarakat pedalaman
yang masih sangat tradisional dan masyarakat pusat kota yang telah modern. Tipe
kurva heterogenitas tersebut menunjukkan pola distribusi model prismatik. Model
prismatik menyatukan masyarakat yang sangat tradisional dengan masyarakat yang
relatif memusat sebagaimana yang terlihat dalam daerah ABC Gambar 1.2, maupun
sifat yang relatif memencar sebagaimana terlihat di daerah DEF. Tetapi sebagian
besar karakteristik model jelas ditunjukkan oleh daerah BCDE yang mungkin
sekali akan ditemukan baik di daerah pedesaan maupun di perkotaan, khususnya di
kota-kota kecil.
Berdasarkan konsepsi tipe masyarakat
menurut Fred W. Riggs, Indonesia dapat diklasifikasikan sebagai negara
dengan tipe masyarakat prismatik (prismatic society) yang diwarnai
dengan pluralitas etnik, linguistik, religik, dan aliran. Indonesia
termasuk negara yang kaya keragaman. Sebagai bangsa prismatik, bangsa Indonesia
belum dapat dikatakan sebagai bangsa modern dengan segala atributnya; juga
bukan bangsa tradisional dengan segala aspek primordialisme dan sosialitasnya. Modernitas
dan tradisionalitas telah membaur menjadi satu dalam masyarakat yang plural;
padahal kedua jenis masyarakat tersebut memiliki karakteristik yang amat
berbeda bahkan sering menjadi sumber konflik.
Sumber:
Hendro Syahputra at: http://www.scribd.com/doc/86711715/Prismatic-Society
Amytha Trisnawardani at http://djangka.com/2012/06/18/ciri-ciri-masyarakat-transisi-prismatik/
Noname: http://publicadministrationtheone.blogspot.com/2012/08/comparative-public-administration.html
Chyntia Selvi Anggraeni at: http://www.scribd.com/doc/172648526/Prismatik-Society-Riggs
Tulisan ini adalah sebagai bahan tutorial Mahasiswa Universitas Terbuka. Terbuka bagi pembaca khususnya mahasiswa untuk memberikan kritik dan saran terutama tentang teknik penulisan.
EmoticonEmoticon