Sejarah Perkembangan Kota dan Perencanaan Kota#3

Periodesasi Sejarah Perkembangan Kota#2

5. Revolusi Industri

Abad XVIII ditandai dengan ditemukannnya teknologi mesin uap. Dengan demikian terjadi subtitusi (pergantian) tenaga kerja manusia kepada mesin sehingga industri berkembang
ilustrasi: hari-sejarah.blogspot.com
bsar-besaran di kota-kota dan terjadi arus urbanisasi dari pedesaan ke perkotaan karena daya tarik (pull factors) lapangan kerja.


Karakteristik Perencanaan Kota pada Era Revolusi Industri
  • Konsentrasi industri menyebabkan ketimpangan (kekurangan rumah) bagi pekerja
  • Transportasi sebagai prioritas
  • Terjadi konsentrasi industri di pusat kota
  • Kaum elit pindah ke pinggiran kota (suburban)
6. Gerakan Reformasi Abad XX

Pada awal abad XX terjadi gerakan reformasi sebagai reaksi terhadap tumbuhnya kota-kota industri. Di Inggris terbit UU Kesehatan  akibat keadaan lingkungan masyarakat yang buruk, peraturan tentang zonasi (penggunaan/tata guna lahan), tinggi bangunan dan lainnya.

Munculnya gagasan Garden City oleh Ebenizer Howard sebagai gambaran kota ideal guna memerangi kepedatan kota industri dan manusia harus kembali ke alam (back to nature). Pada Garden City, kota ini merupakan subsistem dengan pusat kota (CBD) yang dikelilingi taman. Konsep Garden City berkembang menjadi Neighbourhood Unit.

Kelemahan Garden City karena kurang realistis jika diterapkan di negara berkembang, karena alasan sebagai berikut.
  • Lahan dikuasai swasta
  • jumlah populasi maksimum 3000 jiwa
  • lahan pertanian yang mengitari kota minimum 5X lahan yang dikuasai swasta
Pada awal abad XX mulai muncul konsep bahwa kota harus dilihat dari perspektif yang lebih luas (integral) seperti yang diungkapkan Patrick Geddes. Gallion dan Eisner sebagaimana dikutip Iwan Kustiwan dalam ADPU 4433 - Perencanaan Kota, mereka menyoroti aspek bentuk fisik kota yang sensitif terhadap kekuatan-kekuatan ekonomi, sosial dan politik dalam masyarakat. Pengaruh faktor sosial, ekonomi dan politik pada masa lalu membantu mengarahkan dalam memolakan kegiatan-kegiatan bangunann pada masa mendatang.

Dalam upaya memahami pola perkotaan (urban pattern) Gallion dan Eisner (1986 dalam Iwan Kustiwan) membagi perkembangan kota di masa lalu sbb:
  1. Asal Mula Kota
  2. Kota dalam peralihan
7. Kota Zaman Kuno

sumber: realhistoryww.com
Harappa dan Mohenjo Daro, Kota Modern di Zaman Kuno
Berdasarkan penelitian karbon, Harappa dan Mohenjo Daro dibangun pada 2500 SM, seribu tahun lebih awal dibandingkan Suku Arya. Dan, penelitian berikutnya menyingkap bahwa pada saat itu, penduduk kota tersebut mencapai 30 hingga 40 ribu, mengalahkan jumlah penduduk London di abad pertengahan. Dua kota ini menjadi lakon dalam kebudayaan masyarakat India kuno.

Layaknya tata-kota modern, Harappa terbagi menjadi dua bagian, yaitu kota pemerintahan dan kota administratif. Di daerah nan diduga pemukiman padat, jalan-jalan dibangun dengan instalasi nan canggih. Jalan-jalannya membujur lurus, saling bersilangan dengan teratur, membagi wilayah menjadi blok-blok segi empat. Benar-benar sebuah kota modern nan lahir dari kebudayaan masyarakat India kuno.

Diceritakan dalam kebudayaan masyarakat India antik bahwa di Harappa terdapat bangunan toko, pabrik-pabrik tembikar, tembok-tembok kokoh, pengelolaan sampah, bahkan saluran air bawah tanah terbuat dari batu bata nan amat menakjubkan. Tidak dapat tidak, rancangan kota nan begitu apik menunjukkan kebudayaan masyarakat India Antik di Harappa telah mencapai taraf nan sangat mengesankan.

Produk kebudayaan India antik nan modern itu mengalami sebuah masa nan sulit. Harappa diperkirakan "hilang" pada 1750 SM, dan saat bangsa Arya datang menginvasi daerah tersebut, Harappa sudah berada pada titik kemunduran nan sangat parah.

Kemunduran Harappa

Temuan-temuan fosil, situs, dan sisa-sisa peradaban, berikut penelitian karbon dan arkeologis menimbulkan beberapa teori tentang musnahnya kebudayaan masyarakat India Antik di Harappa. Yang menakjubkan, fakta-fakta tersebut mengarah pada kemungkinan keterlibatan reaktor nuklir purba di balik kemunduran Harappa.

Sebuah penelitian juga dilibatkan ketika meneliti tentang kebudayaan masyarakat India kuno. Bougzigues, seorang ilmuwan Prancis yang meneliti ekstrak uranium pada 1972, hasilnya menemukan fakta aneh pada uranium 235 di daerah Harappa. Uranium tersebut memiliki masa atom 0,717%, berbeda dengan uranium homogen di seluruh global yang berkadar 0,720. Ia pun menyimpulkan bahwa sampel uranium di Harappa pernah mengalami reaksi fusi (pelepasan energi).

Temuan itu menarik Badan Tenaga Atom Prancis melakukan penelitian lebih lanjut dan mendalam dengan cara pelacakan ke sejumlah lokasi di Harappa. Fantastis sekali penelitian tersebut menemukan 16 lokasi menyerupai reaktor nuklir yang telah berusia 2 miliar tahun. Sebuah kebudayaan masyarakat India antik yang membuat takjub para peneliti dunia.

Fakta tersebut melahirkan spekulasi-spekulasi tentang ledakan nuklir purba yang melenyapkan peradaban Harappa. Apalagi di beberapa loka di dalam hutan Indus ditemukan batu-batu dengan permukaan terbakar. Sebagian orang mengaitkan teori tersebut dengan epos Mahabharata dan perang armagedon Pandawa-Kurawa, sehingga memicu munculnya hoax (berita palsu) tentang kebudayaan India yang beredar luas di internet dewasa ini.

Memang, teori tersebut masih merupakan perdebatan dan perlu lebih banyak lagi pembuktian. Namun, tak dapat dikesampingkan bahwa ada kecenderungan pendapat bahwa kebudayaan masyarakat India Antik di Harappa telah mencapai taraf yang tidak terbayangkan sebelumnya (sumber: http://www.binasyifa.com/009/08/27/harappa-dan-mohenjo-daro-kota-modern-di-zaman-kuno.htm).



Kota-kota di Mesir

Kota-kota di zaman Mesir Kuno tergolong kota benteng terutama berbentuk piramid yang berisi makam dari keluarga raja dan bangsawan. 

Gang-gang sempit (dalam piramid) berfungsi sebagai jalan juga sebagai kanal pembuangan air limbah secara terbuka.

Selanjutnya pada millenium kedua (2000 SM) pembangunan kuil di tepi sungai Nil, sudah terdapat jalan besar yang monumental, plaza (lapangan) kuil yang luas dan makam yang terbuat dari potongan batu.


Previous
Next Post »

Tulisan ini adalah sebagai bahan tutorial Mahasiswa Universitas Terbuka. Terbuka bagi pembaca khususnya mahasiswa untuk memberikan kritik dan saran terutama tentang teknik penulisan.

EmoticonEmoticon