Kota atau kawasan perkotaan pada dasarnya merupakan suatu sistem
spasial yang secara internal memiliki unsur-unsur yang menjadi pembentuknya
serta keterkaitannya satu sama lainnya.
Berkaitan beberapa unsur sebagai pembentuk kota/kawasan
perkotaan, berikut beberapa unsur pembentuk kota/kawasan perkotaan menurut para
ahli.
Doxiadis pernah
mencatat bahwa permukiman atau perkotaan merupakan totalitas lingkungan yang
terbentuk oleh 5 (lima) unsur.
1.
Alam (Nature)
2.
Individu manusia (antropos)
3.
Masyarakat (society)
4.
Ruang kehidupan (Shells)
5.
Jaringan (Network)
Patrick Geddes dalam pandangan yang berbeda, karakteristik
permukiman sebagai kawasan perkotaan memiliki unsur: Place, Work, dan Folk.
Place
diterjemahkan sebagai tempat tinggal, Work
diterjemahkan sebagai tempat bekerja, dan Folk diterjemahkan sebagai tempat
bersosialisasi (rekreasi). Sementara itu sejalan dengan Geddes, Kus Hadinoton
(1970) mengadaptasi perspektif Geddes di atas dengan 5 (lima) unsur pokok
pembentuk kota/kawasan perkotaan:
a.
Wisma :
tempat tinggal (perumahan) – perumahan permukiman
b.
Karya :
tempat bekerja (kegiatan usaha) – pasar, perkantoran
c.
Marga :
jalan sebagai jaringan pergerakan – jaringan jalan
d.
Suka : tempat rekreasi (folk)/hiburan
– Ruang Terbuka Hijau, Taman, Bioskop, dll
e.
Penyempurna :
prasarana sarana lain (tempat ibadah, sekolah/universitas)
Tulisan ini adalah sebagai bahan tutorial Mahasiswa Universitas Terbuka. Terbuka bagi pembaca khususnya mahasiswa untuk memberikan kritik dan saran terutama tentang teknik penulisan.
EmoticonEmoticon